Sejak kecil Hidayatullah dididik dalam lingkungan muslim
yang fanatik. Ketika dewasa dia terjerumus dalam lingkungan yang kotor dan
mesum. Sampai dia mengidapp penyakit aneh di kedua kakinnya. Bintik-bintik
kecil banyak yang memalukan. Penyakit ini
sudah berkali-kali diobati, tapi tak juga sembuh. Namun penyakit itu
kembali katika dia melaksanakan shalat.
Allah
telah berfirman, “ Tahukah kamu, orang
yang mendustakan agama? Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu
orang-orang yang lalai dalam shalatnya (QS 107 : 1,4,5). Tapi kenapa ada
orang-orang yang tidak mempercayainya, melarangnya? Ya, kenapa aku juga tak
mempercayainya , Melanggarnya?
“ Ya Allah! Ampunilah dosa-dosa ku.
Engkau telah menunjukkan kepadaku bahwa firman-Mu adalah benar. Ya Allah!
Engkau telah kembalikan kepada diriku dengan sempurna ketika aku kembali
kejalan yang engkau ridhai.”
Aku
memang tak mengerti, mengapa aku yang dari kecil dididik dan hidup dalam
lingkunggan muslim yang fanatik, tiba-tiba terjerumus kelembah yang hina.
Barangkali karena aku menuruti nafsu. Menuruti kehendak setan yang dengan
sengaja menjerumuskan manusia yang tak kuat imannya.
Karena
aku larut dalam lingkungan yang hina, kian hari semakin asyik dalam dalam
kenikmatan dunia yang semu. Aku memang terperosok kedalam lumpur dosa. Wanita
dan minuman beralkohol telah menjadi teman karibk. Sembahyang lima waktupun
sudah tak kuingat lagi. Sampai aku jadi kurus, wajah pucat tak bergairah. Kuliahpun
hancur.
Saat
itu studi lapangan, setelah magrib, aku mendengar suara pengajian. Ya Allah!
Merinding bulu kudukku. Hancur rasa hatiku. Seolah beban berton-ton menindihku.
“.”Ya Allah, dari kecil sampai dewasa aku
dididik agama. Tapi hancur ketika dewasa, hanya kerena minuman dan wanita.
Ampunilah hambamu yang kotor ini, kembalikan aku kejalan yang benar”
Akhirnya,
kakakku mengetahui keadaan ku yang memprihatinnkan, yang malas kuliah dan hidup
dalam lumpur dosa. Dipaksanya aku pindah kulah. Mendaftar ke Pendidikan Guru
Sekolah Menengah Tingkat Pertama (PGSMTP). Dengan malas aku mendaftarkan diri
juga, memilih jurusan olah raga.
Mulailah
aku aktif di PGSMTP . Karena mau tidak mau harus sering berolah raga, tubuhkuu
yang loyo sudah mulai tampak segar. Namun yang mengherankan di kedua kakiku
muncul bintik-bintik kecil, seperti mata ikan dan kutil dalam jumlah banyak.
Mula-mula
aku tidak perduli dengan penyakit itu. Namun lama kelamaan mengganggu juga.
Apalagi kalau berenang, pedih rasanya. Dan bintik-bintik itu semakin banyak
saja.
Jadilah
aku pelanggan tetap RSCM. Minggu ini operasi kaki kiri, minggu selanjutnya
operasi kaki kanan, dan selanjuttnya. Akan tetapi bukan sembuh yang kudapati,
bintik-bitik kecil itu semakin bertambah banyak. Menjengjelkan sekali dan
sangat memalukan apabila aku bertelanjang kaki.
Pendidikan
di PGSMTP ku lalui dengan selamat. Sampai akhirnya mendapatkan tawaran mengajar di salah satu sekolah swasta.
Mulailah aku mengajar. Pergaulan dengan bapk-bapak dan ibu-ibu semakin membuka
hatiku. Nasihat-nasihat mereka membuat penyesalan yang mendalam pada diriku
yang seorang muslim, aku telah meninggalkan shalat. Pelan-pelan kauu mulai
beribadah kembali menjalankan shalat.
Ketekunanku
mengajar dan beribadah, rupanya telah melupakan penyakitkan yang memalukan di
kakiku. Lupa juga untuk berobat di RSCM. Tetapi, anehhnya penyakit itu tidak
berapa lama lenyap tak berbekas. Kakiku kembali mulus, seolah tak pernah kena
penyakit. Hanya bekas operasi dan benang jahitan yang tersisa. Barangkali ini
sebagai peringatan bagiku agar aku tidak meninggalkan shalat. Bukankah Allah
sudah berfirman bahwa celakalah orang yang meninggalkan shalat?
Tubuhku
pun lambat laun sehat dan bergairah. Barangkalai ini berkah air wudhu yang suci, yang menghilangkan noda dan dosa yang
selama ini melekat dalam tubuhu. Wallahu
a’lambishawab.
Sekian
kisah ini saya paparkan, semoga bisa menjadi pelajran bagi kita untuk lebih
mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Amin..
0 Response to "Keajaiban Shalat - Penyakitku Hilang Ketika Aku kembali shalat"
Posting Komentar